Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

Gempa yang terjadi di Provinsi Aceh Nangroe Darussalam, Rabu (11/4/2012) sore, ternyata bukan satu gempa utama yang diikuti dengan sejumlah gempa susulan. Rangkaian gempa itu merupakan dua gempa utama.

"Gempa kemarin sebenarnya gempa kembar. Jadi ada dua gempa utama," kata Danny Hilman Natawijaya, pakar geologi dan palaeotsunami dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Gempa pertama terjadi pada pukul 15.38 WIB dengan kekuatan 8,5 skala Richter. Pusat gempa pada kedalaman 10 km, berjarak 346 km barat daya Kabupaten Simeuleu.
Adapun gempa kedua terjadi pada pukul 17.43 WIB dengan kekuatan 8,1 skala Richter. Pusat gempa punya kedalaman 10 km dan berjarak 483 km barat daya Simeuleu. "Lokasi pusat gempa keduanya memang berdekatan, semua berpusat di luar zona subduksi.
Akibat dua gempa yang terjadi kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi terjadinya tsunami. Peringatan tsunami diakhiri pukul 19.45 WIB.
Tsunami memang terjadi setelah gempa besar pertama, meskipun dalam intensitas kecil. Berdasarkan informasi BMKG, tsunami terjadi di Meulaboh setinggi 80 cm pukul 17.00 dan di Sabang setinggi 6 cm pukul 17.04.
Tsunami besar tidak terjadi sebab gempa lebih dipicu oleh gerakan sesar miring (oblique) dan di luar zona subduksi. Tsunami besar bisa terjadi bila pusat gempa di zona subduksi dan gerakan sesar vertikal. Hingga saat ini, telah ada 28 gempa susulan yang terjadi akibat dua gempa yang terjadi kemarin.

Pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp2,5 miliar untuk membantu korban bencana alam, berupa barang-barang kebutuhan pokok, pembangunan tenda, dapur umum, dan lainnya.

"Hingga sekarang Kementerian Sosial sudah mengirimkan berbagai macam barang untuk membantu korban bencana alam Gempa Aceh, dengan total nilia Rp1 miliar," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri siang ini di kantornya.

Menurut dia, Kemensos langsung melakukan berbagai langkah antisipasi, dan koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, serta seluruh dinas sosial provinsi, dan kabupaten/kota yang berdampak bencana.

Dia menuturkan dampak bencana gempa berkekuatan 8,5 SR yang terjadi kemarin, Rabu 11 April 20122, pukul 15.38 WIB di Simeuleu itu, dirasakan di lima provinsi. Yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.

Pasca terjadinya gempa yang kini kondisinya berangsur membaik, kata Mensos, kementeriannya menyerahkan penanganan bencana ke pemda setempat. Perkembangan terakhir yang dipantau Kemensos di lima titik bencana di wilayah Aceh dan Sumatera, hanya ada satu korban jiwa meninggal dunia, karena syok dan terkena serangan  jantung.

Menurut Mensos, dengan alasan melihat kondisi yang makin kondusif, maka penanganan bencana diserahkan ke pemda setempat dan tidak perlu ditangani pemerintah pusat. 

"Kondisi gempa sekarang memang beda dengan kejadian gempa dan tsunami pada 2004. Saat kejadian keadaan penduduk mengalami syok berat. Jadi sekarang penanganannya tinggal pemulihan  trauma. Untuk pemulihan kondisi kejiwaannya, ada banyak pekerja sosial yang akan membantu," ungkapnya.

Kondisi terakhir gempa, lanjutnya, dua titik yang dekat dengan lokasi gempa yaitu Simeuleu dan Meulaboh  Provinsi Aceh. Bangunan rumah dan fasilitas tidak banyak mengalami kerusakan berat. Beberapa Luka ringan dan hanya ada satu orang  luka berat. 

"Taruna Siaga Bencana atau Tagana sudah kami kerahkan. Di Aceh ada 1.103 orang, Sumut 800 orang, Sumbar 1.200 orang, Bengkulu 425 orang, dan Lampung 630 orang," ujarnya. 

Menurut dia, buffer stock atau persediaan barang, sudah pula dikirim ke daerah bencana. Tiap kabupaten sudah memiliki buffer stock seperti beras, sandang, pangan, dan lainnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 irfan agung / Template by : Urangkurai tapi udah Irfan edit