Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini



PENANDATANGANAN PRASASTI:Gubernur Mardiyanto menandatangani prasasti peresmian gedung SDN Pembaca Suara Merdeka Bawak 1 dan SDN Pembaca Suara Merdeka Pandansimping 2 disaksikan Pemimpin Umum Harian Suara Merdeka Ir Budi Santoso, wakil pembaca dan pejabat setempat, Selasa (19/12). Peresmian dua SD tersebut diadakan di SDN Bawak 1 Kecamatan Cawas, Klaten. (57)

KLATEN-Rasa gembira yang mendalam Selasa siang (19/12) terpancar dari wajah ratusan siswa (termasuk saya) dan para guru SD Negeri PembacaSuara Merdeka Bawak I dan SD Negeri Pembaca Suara MerdekaPandansimpnig II. SD mereka yang porak-poranda akibat gempa 27 Mei lalu kemarin sudah kembali berdiri megah.

Dua SD yang dibangun dengan dana Rp 915 juta yang berasal dari pembaca setia harian ini itu kemarin diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Jateng H Mardiyanto. Tampak hadir Pemimpin Umum Suara Merdeka Ir H Budi Santoso, Pemimpin Redaksi Sasongko Tedjo SE MM, Bupati Klaten Sunarna SE, Ketua DPRD Klaten Harri Pramono, anggota DPD yang mewakili pembaca Sudharto dan Irwan Hidayat (Sido Muncul), serta sejumlah artis. Istimewanya lagi, juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan juga menyempatkan hadir dan saya berkesempatan berjabat tangan dengannya.



''Ini bangunan SD paling bagus yang pernah saya lihat, jujur saja,'' ujar Gubernur Mardiyanto. Gempa 27 Mei lalu menyebabkan 801 bangunan sekolah rusak, termasuk SD. Dengan dua SD yang dibangun atas prakarsa Suara Merdeka itu maka jumlah gedung sekolah yang sudah dibangun kembali bertambah dua sehingga total 427 sekolah.

Pembangunan dua gedung itu sangat membantu dalam penanganan bidang pendidikan di Klaten. Gedung yang baru dan cukup megah itu harus dirawat oleh semua murid dan guru sebagai bentuk amanat dari para pembaca. Amanat berupa gedung itu menurut Gubernur harus dijaga, dipelihara dan dirawat keberadaannya. Dengan bantuan pembaca, kini ratusan siswa yang semula belajar di tenda sudah tidak lagi.


''Kita juga diajari ora kurang gawean lagi (tidak kurang kerjaan) oleh Pak Budi (Pemimpin Umum Suara Merdeka), sebab sekarang lantai dan temboknya keramik dan tidak akan kotor untuk bersandar,'' lanjut Gubernur.


Pemimpin Umum Suara Merdeka, Budi Santoso mengatakan dua gedung itu dibangun dengan dana dari pembaca. Bahkan tidak hanya di Klaten. Saat bencana tsunami Aceh pembaca juga mengumpulkan hampir Rp 10 miliar dalam satu bulan dan langsung disalurkan.


''Ternyata di sana kita juga pertama kali diresmikan, lainnya baru peletakan batu pertama, jadi nama pembaca Suara Merdeka juga ada di sana,'' ujar anggota DPD itu.


Untuk bencana di Klaten satu bulan terkumpul dana Rp 1,5 miliar. Dua SD itu dibangun dengan dana tidak terlalu besar, yakni hanya Rp 915 juta, tetapi bangunannya bagus. Sisanya disalurkan dalam bentuk sembako, tenda, dapur umum saat masa tanggap darurat sehari setelah gempa. Pembangunan sarana pendidikan memang diprioritaskan, sehingga sebagian besar dana digunakan untuk bidang pendidikan. Alasannya karena pendidikan sangat mendesak.


Banyak murid yang setelah gempa belajar di tenda. Sekarang dilengkapi ruang guru, WC, tempat parkir dan mebeler yang baru. Penghimpunan dana dari para pembaca sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Kepercayaan yang diberikan pembaca selalu dijalankan sebagaimana mestinya sebagai amanah. ''Kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang memberikan amanah ini,'' pungkas Budi Santoso.


Di penghujung acara ditandatangani berita serah terima dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Jateng Mardiyanto bersama Pemimpin Umum Suara Merdeka Budi Santoso yang didampingi Bupati Klaten Sunarna SE. Acara itu juga dimeriahkan pentas seni dan pembacaan puisi.


Salah seorang guru SD Negeri Pembaca Suara Merdeka Bawak I, Indah mengatakan pembangunan gedung SD itu sangat besar manfaatnya. ''Banyak SD tetangga belum jadi, kami sudah jadi sebagus ini,'' ujar dia. Saat belajar di tenda tidak hanya murid yang kepanasan, tetapi juga para guru. Namun saat ini semua sudah kembali pulih bahkan lebih bagus.(H34-41)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 irfan agung / Template by : Urangkurai tapi udah Irfan edit